Jumat, 31 Oktober 2014

Fungsi Manajemen, Motivasi, & Kepuasan Kerja



Pada post sebelumnya saya telah menjelaskan salah satu fungsi manajemen, yaitu perencanaan. Dalam post tersebut telah dijelaskan mengenai pengertian perencanaan, manfaat dan jenis-jenis dari berbagai tokoh dan sumber. Kali ini saya akan lanjut membahas beberapa fungsi lain dari manajemen yaitu pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. 

Pengorganisasian (Organizing)


Fungsi manajemen menurut G. R terry adalah planning, organizing, actuating, dan controlling. Pengorganisasian adalah pengelompokan aktivitas-aktivitas untuk tujuan mencapai objektif, penugasan suatu kelompok manajer dengan autoritas pengawasan setiap kelompok, dan menentukan cara dari pengkoordinasian aktivitas yang tepat dengan unit lainnya, baik secara vertikal maupun horisontal, yang bertanggung jawab untuk mencapai objektif organisasi (Swanburg, 2000).
Dalam Suparmoko & Ranggabawono, (2006) pengorganisasian adalah proses yang ditempuh untuk menyusun atau membentuk suatu organisasi guna pelaksanaan suatu rencana kegiatan dalam rangka mencapai tujuan tertentu
Jadi, pengorganisasian adalah salah satu fungsi dari manajemen yang dilakukan setelah tahap perencanaan dilakukan terlebih dahulu. Setelah rencana disusun, selajutnya seorang manajer akan memikirkan bentuk mana yang paling tepat untuk melaksanakan rencana tersebut. Pengorganisasian adalah proses yang ditempuh untuk menyusun atau membentuk suatu organisasi. Fungsi pengorganisasian sendiri memiliki peran sebagai berikut.

   1.      Membagi pekerjaan yang akan dilakukan, menetapkan tugas-tugas, dan tanggung jawab.
   2.      Membentuk susunan jabatan dan peranan dengan pemberian nama.
   3.      Membentuk sistem-sistem kekuasaan dan status formal.
   4.     Membentuk suatu struktur organisasi untuk melangsungkan komunikasi-komunikasi internal.


Penggerakan (Actuating)


Setelah pengorganisasian dilakukan, fungsi manajemen yang selanjutnya adalah actuating atau penggerakkan. Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan dan usaha-usaha organisasi.
Dalam Suparmoko & Ranggabawono, (2006). Dijelaskan bahwa actuating adalah proses menggerakkan atau memotivasi anggota agar bersemangat dan tergerak untuk bekerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Dalam menggerakkan suatu organisasi, diperlukan adanya suatu kepemimpinan. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar mau bekerja dengan tulus sehingga pekerjaan berjalan lancara dan tujuan dapat tercapai. Penjelasan mengenai kepemimpinan telah dibahas pada post yang sebelumnya.

Pengawasan/Pengendalian (Controlling)


Fungsi terakhir manajemen yang terakhir adalah Pengawasan/pengendalian (controlling) yang merupakan fungsi yang tidak kalah penting dalam sebuah organisasi. Controlling adalah kegiatan pengawasan dengan cara melakukan penilaian dan mengendalikan jalannya kegiatan organisasi (Suparmoko & Ranggabawono, 2006). Dengan adanya Controlling, akan terbentuk suatu pengembangan dalam suatu organisasi dan sesuai dengan tujuan organisasi. Tanpa adanya fungsi Controlling dalam manajemen fungsi-fungsi lain akan sia-sia saja. Tujuan dari Controlling sendiri adalah sebagai berikut.

             1.      Menetapkan standar metoda untuk mengukur prestasi.
             2.      Mengukur prestasi keja.
             3.      Menentukan apakah prestasi kerja sesuai standar.
             4.      Mengambil tindakan perbaikan.

Sesuai dengan keempat tujuan Pengawasan diatas, maka pengawasan dapat dikatan sangatlah penting dalam perkembangan dan kemajuan organisasi, dan berfokus pada masa yang akan datang. Ada beberapa tipe Pengawasan yang dikemukakan oleh beberapa tokoh sebagai berikut.
Ada 3 tipe Controlling menurut Ochi (1979) yaitu:

             1.      Market Mechanism
Mekanisme Controlling yang dilakukan oleh stakeholders eksternal organisasi (pasar). Pasar yang meliputi supplier dan konsumen akan memberikan kepercayaan jika organisasi berhasil beroperasi secara efisien dan efektif serta menghasilkan produk berdaya asing.

             2.      Bureaucracy Mechanism
 Mekanisme Controlling secara internal oleh pihak manajemen melalui sistem dan prosedur formal dalam organisasi.

             3.      Clan Mechanism
 Mekanisme Controlling informal, yaitu melalui kesamaan nilai-nilaai budaya organisasi yang baik di antara para anggotanya.

Merchant juga membedakan 3 tipe Controlling, yaitu:

             1.      Pengendalian hasil
Berorientasi pada hasil akhir dari sebuah aktivitas.
             2.      pengendalian tindakan
Berorientasi pada apa yang harus/tidak dilakukan oleh anggota organisasi.
             3.      pengendalian diri/budaya
Berorientasi pada kesadaran pribadi para anggota organisasi untuk melakukan yang terbaik serta saling mengingatkan secara kolektif.

Dengan dilakukannya keepat fungsi manejemen tersebut, maka akan terjadinya simbiosis mutualisme antara karyawan dengan pihak organisasi. Hal-hal tersebut dapat mempengaruhi motivasi dan kepuasan kerja pada karyawan, contohnya seorang pemimpim yang baik harus memiliki pendekatan yang khas dengan karyawan, komunikasi yang baik, memotivasi karyawan, dan pengembangan sumber daya manusia yang dilakukan oleh pimpinan. Selanjutnya akan dijelaskan mengenai motivasi dan kepuasan kerja yang akan berpengaruh pada berkembangan suatu organisasi.


Motivasi

 
Agar lebih mudah memahami apa yang dimaksud dengan motivasi, berikut di uraikan beberapa definisi motivasi dari berbagai sumber.
Motivasi merupakan suatu istilah umum yang mencakup tingkah laku yang mencari tujuan dan yang berkembang karena adanya tujuan-tujuan. Atau dapat dikatakan bahwa motivasi adalah proses menggiatkan, mempertahankan, dan mengarahkan tingkah laku pada suatu tujuan tertentu (Huffman, vernoy, & Vernoy, 1997).
Motivasi adalah sesuatu yang menggerakkan atau mendorong seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu (Irianto, 2005).
Motivasi merupakan konsep yang digunakan untuk mendeskripsikan baik kondisi-kondisi ekstrinsik yang merangsang timbulnya suatu perilaku tertentu maupun respos-respons intrinsik yang menunjukkan perilaku seorang manusia (Swansburg, 2001)
Kesimpulannya Motivasi adalah tindakan yang dilakukan untuk berkembang dengan adanya suatu rangsangan eksternal maupun internal yang dapat mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tersebut.
Tokoh yang terkenal dengan teori motivasinya ialah Abraham Maslow, ia mengemukakan bahwa terdapat lima kebutuhan hierarki pada seseorang yaitu; fisiologis, rasa aman, cinta dan memiliki, penghargaan diri dan aktualisasi diri. Namun penjelasan Motivasi kali ini lebih mengarah pada konteks manajemen, sehingga akan dijelaskan melalui teori dari beberapa tokoh lain seperti Frederick, McClelland, dan Alfeder.

Teori Motivasi
             1.      Frederick Herzberg  Teori Dua Faktor
Teori Dua Faktor biasa juga disebut teori motivasi hygiene yang mengungkapkan bahwa hubungan seorang individu dengan pekerjaan adalah mendasar dan bahwa sikap seseorang terhadap pekerjaan bisa dengan sangat baik menentukan keberhasilan atau kegagalan.
Dalam menjalankan tugasnya seorang individu akan dipengaruhi oleh dua faktor penting, yaitu faktor hygiene dan faktor motivator. Faktor ketidakpuasan atau faktor hygiene merupakan faktor yang mempertahankan / menjaga tingkat motivasi kerja seorang individu jika faktor tersebut diberikan secara tepat. Jika faktor hygiene tersebut tidak tepat justru akan berdampak pada menurunnya semangat atau motivasi seseorang. Sementara itu, faktor motivator merupakan faktor penting yang mampu memberikan dorongan atau motivasi kerja bagi seorang individu. Secara lebih rinci beberapa komponen penting dalam Teori Dua Faktor tersebut dapat dikemukakan sebgai berikut.

Faktor Hygiene
(Sumber ketidakpuasan kerja)
Faktor Motivator
(Sumber kepuasan kerja)

Kodisi kerja
Kebijakan perusahaan
Supervisi
Gaji
Hubungan dengan rekan kerja
Status
Keamanan kerja
Kehidupan pribadi


Pekerjaan itu sendiri
Tanggung jawab
Pengakuan
Prestasi
Promosi
Pertumbuhan
Pengembangan

             

             2.      Teori Motivasi Prestasi McClelland
 Teori ini menyatakan bahwa seseorang memiliki energi potensial yang dapat dimanfaatkan tergantung pada dorongan motivasi, situasi, dan peluang yang ada. Kebutuhan pekerja yang dapat  memotivasi gairah kerja adalah:

             1.      Kebutuhan akan prestasi
             2.      Kebutuhan akan afiliasi
             3.      Kebutuhan akan kekuasaan

             3.      Teori ERG (Existence, Relatedness and Growth) dari Aldefer
 Teori ini merupakan penyempurnaan dari teori yang dikemukakan Abraham Maslow dan menurut para ahli dianggap lebih mendekati keadaan yang sebenarnya menurut data empiris. Teori ini mengemukakan bahwa ada 3 kelompok kebutuhan utama, yaitu:

             1.      Kebutuhan akan keberadaan (E)
             2.      Kebutuhan akan Afiliasi (R)
             3.      Kebutuhan akan kemajuan (G)

Motivasi Kerja

Motivasi kerja adalah dorongan kehendak yang memepengaruhi tenaga kerja untuk dapat meningkatkan produktivitas kerja karena adanya keyakinan bahwa peningkatan produktivitas mempunyai manfaat bagi ddirinya. Motivasi rendah ditimbulkan oleh berbagai sebab yang berakibat pada rendahnya produktivitas.
Berawal dari pengertian kata motivasi, maka yang dimaksud motivasi kerja yaitu sesuatu yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja atau dengan kata lain pendorong semangat kerja. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja antara lain: atasan, rekan, sarana phisik, kebijaksanaan dan peraturan, imbalan jasa uang dan non uang, jenis pekerjaan dan tantangan.


Kepuasan Kerja 

 

Kepuasan kerja adalah tingkat kesenangan yang dirasakan seseorang atas peranan atau pekerjaannya dalam organisasi. Kepuasan kerja adalah tingkat rasa puas individu bahwa mereka mendapat imbalan yang setimpal dari bermacam-macam aspek situasi pekerjaan dari organisasi tempat mereka bekerja.
Dole & Schroede, mengemukakan bahwa kepuasan kerja dapat didefinisikan sebagai perasaan dan reaksi individu terhadap lingkungan pekerjaannya, sedangkat menurut Testa (1999) dan Locke (1983) kepuasan kerja merupakan kegembiraan atau peryataan emosi yang positif hasil dari penilaian salah satu pekerjaan atau pengalaman-pengalaman pekerjaan (Dalam Koesmono, 2005).

Faktor Penentu Kepuasan Kerja

Mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja, dapat digunakan Job Descriptive Index (JDI) yang menurut Luthans (1995) ada lima, yaitu:
1.      Gaji
2.      Pekerjaan itu sendiri
3.      Promosi Pekerjaan
4.      Supervisor
5.      Rekan Kerja

Sumber:
Swanburg, R. C. (2000). Pengantar kepemimpinan & manajemen keperawatan untuk perawat klinis. Diterjemahkan oleh: Surhayati Samba. Jakarta: EGC.

Suparmoko, M. & Ranggabawono, I. (2006). Ekonomi 3. Bogor: Quadra.

Efferin, S. & Soeherman, B. (2010). Sistem perang sun zi dan sistem pengendalian manajemen. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Semiun, Y. (2006). Kesehatan mental 1. Yogyakarta: Kanisius.

Irianto, A. (2005). Born to win kunci sukses yang tak pernah gagal. Jakarta: PT Sun.

Swansburg, R, C. (1995). Pengembangan staff keperawatan. Penerjemah Agung W & Yasmin A. Jakarta: EGC.

Purwanto, D. (2006). Komunikasi bisnis. Jakarta: Erlangga.

Robbins, S. P., Judge, T. A. (1998). Perilaku organisasi 1. Penerjemah Diana Angelica & Abdul Rosyid. Jakarta: Salemba Empat.

Umar, H. (1998). Riset sumber daya manusia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Moeljono, D. (2004). Budaya korporat dan keunggulan korporasi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Tangkilisan, H. S. N. (2005). Manajemen publik. Jakarta: PT Grasindo.

Umar, H. (2000). Business An Intoduction. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Mukhyi, M. A., Hudiyanto, H. (1996). Pengantar manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Gunadarma
Mulianto, S., Cahyadi, E. R., & Widjajakusuma, M. K. (2006). Panduan lengkap supervisi diperkaya perspektif syariah. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Koemono, H. T. (2005). Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Dan Kepuasan Kerja Serta Kinerja Karyawan Pada Sub Sektor Industri Pengolahan Kayu Karya Menengah Di Jawa Timur. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, 27, no 2, 171-188.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar