KECEMASAN

1.     Sebutkan dan berikan 2 contoh, 3 macam kecemasan menurut Sigmund Freud!

a.     Kecemasan obyektif
Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar.
Contoh : Seorang wanita yang merasa cemas ketika naik angkot saat ia sedang dalam perjalanan pulang kerja, ia merasa cemas karena ia pernah melihat berita tentang pemerkosaan dalam angkot di televisi.

b.     Kecemasan neoritis (syaraf)
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah.
Contoh : Perasaan cemas timbul akibat dari prasangka-prasangka buruk pribadi yang berasal dari nalurinya.

c.    Kecemasan moril
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang.
Contoh : Dengki terhadap orang lain, dan dendam terhadap orang lain.
   
2.     Jelaskan yang dimaksud dengan ketidakpastian, sebutkan sebab-sebab terjadi ketidakpastian dan contohnya!

Ketidakpastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal usul yang jelas.
Sebab-sebab terjadi ketidakpastian:

a.     Obsesi
Obsesi yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita.
Conto h : Memiliki obsesi untuk mendapatkan hati seorang, memiliki obsesi untuk memiliki suatu barang.

b.     Phobia
Phobia ialah rasa ketakutan yang tak terkendali, tidak normal, kepada sesuatu hal atau kejelasan tanpa diketahui sebab-sebabnya.
Contoh : Takut terhadap tempat-tempat yang sempit/Claustrophobia.
   
c.     Kompulasi
Kompulasi ialah neurosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain.
Contoh Kekecewaan akan hal yang diinginka tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

d.     Hysteria
Hysteria ialah adanya keraguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali.
Contoh : Seseorang yang terus-menerus melihat jam, karena takut terlambat memposting tugas ke blog.
e.     Delusi
Delusi ialah menunjukkan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu
Contoh : Delusi persekusi          : Menganggap keadaan sekitar jelek.
                Delusi keagungan        : Menganggap dirinya orang penting dan besar.
                Delusi melancholis      : Merasa dirinya hina, bersalah, dan berdosa


3. Sebutkan harapan-harapan anda, dan jelaskan mengapa anda memilih harapan tersebut!
Harapan saya ingin menjadi psikolog yang berkualitas, karena sudah menjadi cita-cita saya menjadi psikolog sejak SMA karena saya ingin membuat orang-orang disekitar saya merasa nyaman bahkan untuk semua orang.
Harapan saya ingin menjadi sorang seniman terkenal, terutama menjadi seorang gitaris terkenal, karena bagi saya seni adalah segalanya, semua akan terasa kaku bila tanpa seni dan dengan sentuhan seni semua akan terlihat dan terdengar lebih indah karenanya.
Harapan saya ingin menetap di luar negri di Amerika/Inggris dan menikah dengan wanita lokal Amerika/Inggris, karena banyak band-band terkenal yang lahir di sana dan karena wanita barat sesuai dengan hasrat dan selera saya.

4. Jelaskan yang dimaksud dengan kepercayaan, sebutkan teori-teori tentang kepercayaan dan berikan contoh!

Kepercayaan berasal dari kata percaya, yang artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran.

a.    Teori Konsistensi : Suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
Contoh : Segala sesuatu yang didunia diciptakan oleh Tuhan dan suatu saat akan kembali kepada Tuhan.

b.    Teori korespodensi : Teori yang menjalankan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut
Contoh : Terdapat ribuan pulau di dalam indonesia.

c.     Teori Pragmatis : Kebenaran pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.
Contoh : Perbuatan mencuri itu tidak baik, karena itu adalah tindakan kriminal.