Nama: Anggi Christy Simanungkalit
NPM : 10512904
KEBUDAYAAN YANG ADA DI LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL
Banyak
kebiasaan-kebiasaan yang terjadi di lingkungan sekitar saya, salah satunya saat
hari raya idul adha , dimana saat
seminggu sebelum hari raya tersebut dibuatlah sebuah tempat untuk para hewan
qurban tepatnya di halaman dekat mesjid . ketika hewan-hewan qurban sudah
berada di tempat tersebut, anak-anak kecil kurang lebih berumur 7-12 tahun berbondong-bondong datang ke tempat tersebut,
awalnya mereka hanya melihat-lihat hewan-hewan itu, kemudian setelah mereka
melihat-lihat hewan tersebut mereka mengambil tumpukan daun dan rumput untuk
memberi makan hewan tersebut, sebenarnya tingkah anak-anak kecil itu membuat
penjaga hewan qurban menjadi khawatir, tetapi karena sudah menjadi kebiasaan
setiap tahun dilingkungan saya, penjaga hewan membiarkannya tetapi tetap
mengawasi walaupun banyak sekali anak-anak yang datang kesana, seiring dengan
ramainya tempat tersebut para penjaja makanan seperti mpek-mpek, siomay, bakso,
gulali, royal creps, roti bakar, dsb datang dan ikut meramaikan suasana tempat
itu, para pedagang itu menjajakannya di pinggir jalan, anak-anak pun
beramai-ramai membeli jajanan itu, dan tidak sedikit anak-anak yang membuang
sampah sembarangan, padahal telah tersedia tong-tong sampah disekitarnya,
kemudian anak-anak kecil itu hampir menutupi jalan dan mengganggu akses jalan
kendaraan warga. Pada saat hari raya idul adha dilaksanakan, para remaja-remaja
di lingkungan saya ikut berpartisipasi dalam pemotongan hewan qurban termasuk
anak-anak kecil, lalu para warga disekitar saya beramai-ramai menyaksikan
pemotongan hewan qurban yang dimulai dari pagi hari.
Nilai-nilai
yang dapat diambill dari kebiasaan terbebut memiliki nilai positif anak-anak
dilingkungan saya dapat membantu pekerjaan orang dewasa, seperti memberi makan
hewan qurban dan berpartisipasi dalam pemotongan hewan qurban, sedangkan nilai
negatifnya keramaian yang terjadi menggangu aktifitas warga dan sisa bungkusan
jajanan anak-anak kecil mengotori wilayah tersebut.
Pesan: dalam
melakuksan sesuatu hal yang positif siapapun itu dapat membantu melakukan hal
positif tersebut dan tidak memandang usia.
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI TERJADINYA PERUBAHAN BUDAYA DAN CONTOHNYA
Pada zaman
dulu dimana belom banyak orang yang memiliki kendaraan pribadi, orang-orang
beraktifitas menggunakan transportasi umum seiring semakin berkembangnya zaman dan
meningkatnya kebutuhan sekunder orang-orang mulai memilih menggunakan kendaraan
pribadi untuk mempermudah melakukan kegiatan sehari-hari contohnya membeli
sepeda motor yang lebih terjangkau dibandingkan mobil, itu pun belum semua
orang dapat memiliki sepeda motor. kemudian pada zaman era globalisasi seperti
saat ini, kendaraan semakin dibutuhkan disemua kalangan dan semakin mudah
didapatkan, sehingga banyak yang memilih menggunakan kendaraan pribadi daripada
kendaraan umum karena lebih efektif secara waktu dan sesuai kebutuhan mereka
masing-masing.
Faktor yang
mempengaruhi perubahan budaya tersebut:
- Perkembangan zaman dan era globalisasi
- Kebutuhan yang semakin tinggi
- Semakin mudahnya transaksi jual beli kendaraan bermotor
- Lebih efektif dan efisien
Contoh puisi 1:
Sahabat Itu.....
Puisi Psycho
Selalu hadir dalam kehidupan kita
Baik senang maupun susah
Tak perlu berkata ia pasti mendengar
Semua cerita akan tercampur dengan bumbu kisahnya
Menegur kala kita salah mengambil langkah
Menyokong kala kita mengangkat satu keputusan
Bertanggung jawab walau tak ikut menyebabkan
Meniupkan hawa kedamaian kala kita terbalut dalam emosi
Dan...
Selalu seperti itu hingga takdir memisahkan
(http://www.lokerseni.web.id/2011/06/kumpulan-puisi-tentang-persahabatan.html)
Nilai yang terkandung dalam puisi tersebut adalah puisi ini mengajarkan bahwa sahabat akan melebihi apapun dan akan selalu berada disamping kita sampai akhir hayatnya.
Contoh puisi 2:
AKU
Chairil Anwar
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
(http://kumpulankaryapuisi.blogspot.com/2010/04/aku.html)
Nilai yang dapat di tarik dari puisi tersebut adalah kita tidak boleh menyerah begitu saja dalam menjalani hidup, apapun yang terjadi kita harus berjuang untuk mempertahan kan hidup yang kita jalani walaupun harus menderita.
Contoh prosa 1: Cerpen
SAHABATKU CINTAKU
Oleh: Dellia Riestavaldi
Kamu, orang yang membuatku nyaman, dan bahagia. Selalu menjagaku tanpa lelah. Tetapi rasa ini sungguh menyiksaku, menunggu kepastian tanpa balasan. Dia sahabatku, tapi dia juga nafasku, dia Dicky Aprilio. Sejak pertama aku kenal dia, tatapannya itu masih teringat jelas di memoriku, senyumannya membuatku tenang dan damai dia selalu menjagaku kapanpun dan dimanapun, setiap aku down dia selalu memegang erat tanganku dan membuatku bangkit lagi.
Mungkin aku terlalu egois terlalu berharap untuk memilikinya, tapi aku tak bisa selalu berpura-pura untuk tidak mencintainya. Tapi disisi lain kalau emang kita jadian aku TAKUT, aku sangat takut kehilangan dia, aku gamau dia hilang dari mata dan hatiku. Tapi di sisi lain juga aku pengen banget milikkin dia, supaya semua orang tau dia milik aku bukan milik orang lain.
Aku selalu menahan rasa sakit ini ketika teman-temanku menanyakan kedekatan ku dengan dicky selama ini, aku sakit ketika aku harus bilang “ bukan, dia hanya temanku.” Dan merekapun menjawab “padahal udah cocok banget, jadian aja.” Aku hanya membalas dengan senyuman. Tapi perlahan masalah itu sudah menjadi hal yang biasa untukku. Karna Dicky mengajarkanku untuk bertindak dan bersikap yang dewasa. Aku ga berani bilang Dicky adalah segalanya buat aku, karna aku takut segalanya aku hilang.
Aku berusaha menjadi wanita yang dewasa yang ingin selalu berfikiran positif, jadi aku kadang berpikir kalau hubungan aku sama Dicky sekarang jauh lebih bahagia aku takut jika kita pacaran lalu putus dan gak bisa deket lagi, mending betemen kaya sekarang dan dia gak akan ninggalin aku, kecuali dia mempunyai cintanya yang baru.
D-I-C-K-Y seseorang yang paling berharga buat aku sekarang, andaikan aku mampu berkata di depannya bahwa aku sayang dia dan gamau kehilangan dia mungkin aku akan jauh lebih tenang, tapi beberapa kali aku mencoba untuk mengatakannya malah yang ada hanya gemetaran yang ku rasa, mungkin belum saatnya aku berkata seperti itu.
Tawa dan candanya adalah warna di hidupku, aku tak ingin semuanya berlalu begitu cepat. Dicky juga adalah salah satu alesan yang membuatku betah di masa SMA yang dulu yang aku anggap biasa aja. Aku sekarang masih duduk manis di sampingnya menjadi teman biasa, entah akankah posisi itu berubah, akupun tak tahu
Nilai yang terkandung dalam cerpen diatas memiliki nilai positif yaitu sosok dicky yang selalu menjaga tokoh aku, dan selalu memotivasinya untuk bangkit sehingga sosok aku menjadi anak yang rajin sekolah.
Nilai negatifnya adalah sebuah perasaan yang terlalu lama dipendam akan tersa sakit apabila tidak dilampiaskan.
Pesan: Lebih baik mencurahkan perasaan hati tentang seseorang kepada sahabat kita, karena mungkin dengan begitu akan mengurangi beban dihati.
Contoh prosa 2: Dongeng
Monyet dan Ayam
06
Nov
Pada
suatu zaman, ada seekor ayam yang bersahabat dengan seekor monyet. Si
Yamyam dan si Monmon namanya. Namun persahabatan itu tidak berlangsung
lama, karena kelakuan si Monmon yang suka semena-mena dengan binatang
lain. Hingga, pada suatu petang si Monmon mengajak Yamyam untuk
berjalan-jalan. Ketika hari sudah petang, si Monmon mulai merasa lapar.
Kemudian ia menangkap si Yamyam dan mulai mencabuti bulunya. Yamyam
meronta-ronta dengan sekuat tenaga. “Lepaskan aku, mengapa kau ingin
memakan sahabatmu?” teriak si Yamyam. Akhirnya Yamyam, dapat meloloskan
diri.
Ia
lari sekuat tenaga. Untunglah tidak jauh dari tempat itu adalah tempat
kediaman si Kepiting. si Kepiting merupakan teman Yamyam dari dulu dan
selalu baik padanya. Dengan tergopoh-gopoh ia masuk ke dalam lubang
rumah si Kepiting. Di sana ia disambut dengan gembira. Lalu Yamyam menceritakan semua kejadian yang dialaminya, termasuk penghianatan si Monmon.
Mendengar
hal itu akhirnya si Kepiting tidak bisa menerima perlakuan si Monmon.
Ia berkata, “Mari kita beri pelajaran si Monmon yang tidak tahu arti
persahabatan itu.” Lalu ia menyusun siasat untuk memperdayai si Monmon.
Mereka akhirnya bersepakat akan mengundang si Monmon untuk pergi
berlayar ke pulau seberang yang penuh dengan buah-buahan. Tetapi perahu
yang akan mereka pakai adalah perahu buatan sendiri dari tanah liat.
Kemudian
si Yamyam mengundang si Monmon untuk berlayar ke pulau seberang. Dengan
rakusnya si Monmon segera menyetujui ajakan itu karena ia berpikir akan
mendapatkan banyak makanan dan buah-buahan di pulau seberang. Beberapa
hari berselang, mulailah perjalanan mereka. Ketika perahu sampai di
tengah laut, Yamyam dan kepiting berpantun. Si Yamyam berkokok “Aku
lubangi ho!!!” si Kepiting menjawab “Tunggu sampai dalam sekali!!”
Setiap
kali berkata begitu maka si Yamyam mencotok-cotok perahu itu. Akhirnya
perahu mereka itu pun bocor dan tenggelam. Si Kepiting dengan tangkasnya
menyelam ke dasar laut, sedangkan Si Yamyam dengan mudahnya terbang ke
darat. Tinggallah Si Monmon yang berteriak minta tolong karena tidak
bisa berenang. Akhirnya ia pun tenggelam bersama perahu tersebut.
(Disarikan
dari Abdurrauf Tarimana, dkk, “Landoke-ndoke te Manu: Kera dan Ayam,”
Cerita Rakyat Daerah Sulawesi Tenggara, Jakarta: Dept. P dan K, 1978,
hal. 61-62)
Sumber: www.e-smartschool.com
(http://paskalina.wordpress.com/2008/11/06/monyet-dan-ayam/)
Nilai yang terkandung dalam dongeng tersebut memiliki nilai positif yaitu kepiting yang senantiasa membantu si yamyam untuk menyiasat monmon karena ingin memakan si yamyam.
Nilai negatifnya adalah tingkah laku monmon yang semena-mena terhadap binatang lain.
Pesan: Balas dendam bukan satu-satunya jalan untuk menyelesaikan masalah, walaupun terkadang balas dendam itu memiliki rasa kepuasaan tersendiri, tetapi selama masih ada jalan yang lebih baik daripada balas dendam, kenapa tidak?.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar