Senin, 29 Oktober 2012

MANUSIA DAN CINTA KASIH


Cinta menurut Dr. Sarlito Wirawan Sarwono memiliki tiga unsur, yaitu :
         A. Keterikatan (Cinta Setia)
                         Adanya perasaan untuk bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak memilih yang lain kecuali dia, contohnya :  Cinta kepata Tuhan
         B. Keintiman (Cinta Saudara)
                         Adanya kedekatan yang dirasakan oleh sesama dan kekuatan dari ikatan tersebutlah  yang menahan mereka bersama, contohnya : Cinta kepada anak, ayah, ibu, kakak,  adik
         C. Kemesraan (Cinta Rayuan)
                         Adanya perasaan  cinta yang mendalam dan ingin diungkapkan kepada seseorang yang sangat ia cintai, contohnya : Cinta kepada pasangan hidup, suami yang sangat mencintai istrinya, cinta kepada kekasih walau belum terikat hubungan pernikahan.

1.       Nilai Estetika Keindahan adalah suatu benda  yang melampiaskan keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya.

Nilai Estetika tersebut di bagi menjadi dua, yaitu :

Nilai ekstinsik     : Sifat baik suatu benda sebagai alat untuk sesuatu hal lainnya.
Nilai intrinsik      : sifat baik dari benda yang bersangkutan atau sebagai suatu tujuan ataupun demi kepentingan benda itu sendiri

Contoh nilai estetika keindahan adalah :               

Lagu yang mempunyai nada, lirik, melodi, ketukan, merupakan nilai ekstrinsik dari sebuah lagu.
pesan-pesan yang disampaikan, dalam lagu tersebut merupakan nilai intrinsik dari lagu tersebut.
Cerpen yang terdiri dari alur, tokoh, latar, dialog, tema,  merupaka nilai ekstrinsik dari cerpen
tersebut. Tujuan dari dibuatnya cerpen tersebut merupakan nilai intrinsik dari cerpen tersebut.
Keserasian dalam keindahan adalah keindahan yang terisi oleh sesuatu yang indah dan adanya
kecocokan yang satu dengan yang lain, dan saling mengisi satu sama lain.
Contohnya  dua orang yang berbeda suku saling berbagi  cerita tentang sukunya masing-masing
hingga terjadilah keserasian dengan adanya perbedaan tersebut.
Berpakaian sopan dalam berpartisipasi sebuah kegiatan misalnya acara nikahan memakai baju
batik, tidak menggunakan celana pendek dalam mengikuti kegiatan perkuliahan.        
      

Penderitaan

Banyak penderitaan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari baik yang kita ketahui maupun
yang tidak kita ketahui. Penderitaan tersebut memiliki  sebab-sebab yang berbagai macam dan
memiliki pengaruh tersendiri dalam kehidupan sehari-hari kita, contohnya di era globalisasi yang
semakin meningkat, di beberapa pedesaan sekarang ini sudah banyak yang menjadi komplek-
komplek mewah dan megah, warga desa pun terpaksa harus mencari  tempat tinggal lain
bahkan tidak jarang empang dan sungai-sungai kecil di desa-desa juga sudah digali untuk
didirikan bangunan-bangunan koplek tersebut .

Penyebab dari hal tersebut adalah, kurangnya rasa iba warga kota terhadap warga desa dan
lingkungan warga desa, warga desa terlalu mudah teriming-imingi oleh uang.

Pengaruh dari penderitaan tersebut adalah lebih tertatanya bangunan-bangunan karena adanya 
rumah-rumah mewah tersebut





Minggu, 21 Oktober 2012

Ilmu Budaya Dasar

 Nama: Anggi Christy Simanungkalit
 NPM : 10512904

KEBUDAYAAN YANG ADA DI LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL


Banyak kebiasaan-kebiasaan yang terjadi di lingkungan sekitar saya, salah satunya saat hari raya idul adha , dimana  saat seminggu sebelum hari raya tersebut dibuatlah sebuah tempat untuk para hewan qurban tepatnya di halaman dekat mesjid . ketika hewan-hewan qurban sudah berada di tempat tersebut, anak-anak kecil kurang lebih berumur 7-12 tahun  berbondong-bondong datang ke tempat tersebut, awalnya mereka hanya melihat-lihat hewan-hewan itu, kemudian setelah mereka melihat-lihat hewan tersebut mereka mengambil tumpukan daun dan rumput untuk memberi makan hewan tersebut, sebenarnya tingkah anak-anak kecil itu membuat penjaga hewan qurban menjadi khawatir, tetapi karena sudah menjadi kebiasaan setiap tahun dilingkungan saya, penjaga hewan membiarkannya tetapi tetap mengawasi walaupun banyak sekali anak-anak yang datang kesana, seiring dengan ramainya tempat tersebut para penjaja makanan seperti mpek-mpek, siomay, bakso, gulali, royal creps, roti bakar, dsb datang dan ikut meramaikan suasana tempat itu, para pedagang itu menjajakannya di pinggir jalan, anak-anak pun beramai-ramai membeli jajanan itu, dan tidak sedikit anak-anak yang membuang sampah sembarangan, padahal telah tersedia tong-tong sampah disekitarnya, kemudian anak-anak kecil itu hampir menutupi jalan dan mengganggu akses jalan kendaraan warga. Pada saat hari raya idul adha dilaksanakan, para remaja-remaja di lingkungan saya ikut berpartisipasi dalam pemotongan hewan qurban termasuk anak-anak kecil, lalu para warga disekitar saya beramai-ramai menyaksikan pemotongan hewan qurban yang dimulai dari pagi hari.

Nilai-nilai yang dapat diambill dari kebiasaan terbebut memiliki nilai positif anak-anak dilingkungan saya dapat membantu pekerjaan orang dewasa, seperti memberi makan hewan qurban dan berpartisipasi dalam pemotongan hewan qurban, sedangkan nilai negatifnya keramaian yang terjadi menggangu aktifitas warga dan sisa bungkusan jajanan anak-anak kecil mengotori wilayah tersebut.
Pesan: dalam melakuksan sesuatu hal yang positif siapapun itu dapat membantu melakukan hal positif tersebut dan tidak memandang usia.


FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA PERUBAHAN BUDAYA DAN CONTOHNYA


Pada zaman dulu dimana belom banyak orang yang memiliki kendaraan pribadi, orang-orang beraktifitas menggunakan transportasi umum seiring semakin berkembangnya zaman dan meningkatnya kebutuhan sekunder orang-orang mulai memilih menggunakan kendaraan pribadi untuk mempermudah melakukan kegiatan sehari-hari contohnya membeli sepeda motor yang lebih terjangkau dibandingkan mobil, itu pun belum semua orang dapat memiliki sepeda motor. kemudian pada zaman era globalisasi seperti saat ini, kendaraan semakin dibutuhkan disemua kalangan dan semakin mudah didapatkan, sehingga banyak yang memilih menggunakan kendaraan pribadi daripada kendaraan umum karena lebih efektif secara waktu dan sesuai kebutuhan mereka masing-masing.

Faktor yang mempengaruhi perubahan budaya tersebut:

  •    Perkembangan zaman dan era globalisasi
  •     Kebutuhan yang semakin tinggi
  •     Semakin mudahnya transaksi jual beli kendaraan bermotor
  •         Lebih efektif dan efisien  
Contoh puisi 1:

Sahabat Itu.....
 Puisi Psycho

Selalu hadir dalam kehidupan kita
Baik senang maupun susah
Tak perlu berkata ia pasti mendengar
Semua cerita akan tercampur dengan bumbu kisahnya
Menegur kala kita salah mengambil langkah
Menyokong kala kita mengangkat satu keputusan
Bertanggung jawab walau tak ikut menyebabkan
Meniupkan hawa kedamaian kala kita terbalut dalam emosi

Dan...
Selalu seperti itu hingga takdir memisahkan

(http://www.lokerseni.web.id/2011/06/kumpulan-puisi-tentang-persahabatan.html)

Nilai yang terkandung dalam puisi tersebut adalah puisi ini  mengajarkan bahwa sahabat akan melebihi apapun dan akan selalu berada disamping kita sampai akhir hayatnya.

Contoh puisi 2
 
AKU
Chairil Anwar

Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi

 (http://kumpulankaryapuisi.blogspot.com/2010/04/aku.html)
  
Nilai yang dapat di tarik dari puisi tersebut adalah kita tidak boleh menyerah begitu saja dalam menjalani hidup, apapun yang terjadi kita harus berjuang untuk mempertahan kan hidup yang kita jalani walaupun harus menderita.

Contoh prosa 1: Cerpen

SAHABATKU CINTAKU
Cerpen Sahabatku Cintaku
Oleh: Dellia Riestavaldi

Kamu, orang yang membuatku nyaman, dan bahagia. Selalu menjagaku tanpa lelah. Tetapi rasa ini sungguh menyiksaku, menunggu kepastian tanpa balasan. Dia sahabatku, tapi dia juga nafasku, dia Dicky Aprilio. Sejak pertama aku kenal dia, tatapannya itu masih teringat jelas di memoriku, senyumannya membuatku tenang dan damai  dia selalu menjagaku kapanpun dan dimanapun, setiap aku down dia selalu memegang erat tanganku dan membuatku bangkit lagi.

Mungkin aku terlalu egois terlalu berharap untuk memilikinya, tapi aku tak bisa selalu berpura-pura untuk tidak mencintainya. Tapi disisi lain kalau emang kita jadian aku TAKUT, aku sangat takut kehilangan dia, aku gamau dia hilang dari mata dan hatiku. Tapi di sisi lain juga aku pengen banget milikkin dia, supaya semua orang tau dia milik aku bukan milik orang lain.

Aku selalu menahan rasa sakit ini ketika teman-temanku menanyakan kedekatan ku dengan dicky selama ini, aku sakit ketika aku harus bilang “ bukan, dia hanya temanku.” Dan merekapun menjawab “padahal udah cocok banget, jadian aja.” Aku hanya membalas dengan senyuman. Tapi perlahan masalah itu sudah menjadi hal yang biasa untukku. Karna Dicky mengajarkanku untuk bertindak dan bersikap yang dewasa. Aku ga berani bilang Dicky adalah segalanya buat aku, karna aku takut segalanya aku hilang.

Aku berusaha menjadi wanita yang dewasa yang ingin selalu berfikiran positif, jadi aku kadang berpikir kalau hubungan aku sama Dicky sekarang jauh lebih bahagia  aku takut jika kita pacaran lalu putus dan gak bisa deket lagi, mending betemen kaya sekarang dan dia gak akan ninggalin aku, kecuali dia mempunyai cintanya yang baru.

D-I-C-K-Y seseorang yang paling berharga buat aku sekarang, andaikan aku mampu berkata di depannya bahwa aku sayang dia dan gamau kehilangan dia mungkin aku akan jauh lebih tenang, tapi beberapa kali aku mencoba untuk mengatakannya malah yang ada hanya gemetaran yang ku rasa, mungkin belum saatnya aku berkata seperti itu.

Tawa dan candanya adalah warna di hidupku, aku tak ingin semuanya berlalu begitu cepat. Dicky juga adalah salah satu alesan yang membuatku betah di masa SMA yang dulu yang aku anggap biasa aja. Aku sekarang masih duduk manis di sampingnya menjadi teman biasa, entah akankah posisi itu berubah, akupun tak tahu
 
Nilai yang terkandung dalam cerpen diatas memiliki nilai positif yaitu sosok dicky yang selalu menjaga tokoh aku, dan selalu memotivasinya untuk bangkit sehingga sosok aku menjadi anak yang rajin sekolah.
Nilai negatifnya adalah sebuah perasaan yang terlalu lama dipendam akan tersa sakit apabila tidak dilampiaskan.
Pesan: Lebih baik mencurahkan perasaan hati tentang seseorang kepada sahabat kita, karena mungkin dengan begitu akan mengurangi beban dihati.

Contoh prosa 2: Dongeng


Monyet dan Ayam

06 Nov
Pada suatu zaman, ada seekor ayam yang bersahabat dengan seekor monyet. Si Yamyam dan si Monmon namanya. Namun persahabatan itu tidak berlangsung lama, karena kelakuan si Monmon yang suka semena-mena dengan binatang lain. Hingga, pada suatu petang si Monmon mengajak Yamyam untuk berjalan-jalan. Ketika hari sudah petang, si Monmon mulai merasa lapar. Kemudian ia menangkap si Yamyam dan mulai mencabuti bulunya. Yamyam meronta-ronta dengan sekuat tenaga. “Lepaskan aku, mengapa kau ingin memakan sahabatmu?” teriak si Yamyam. Akhirnya Yamyam, dapat meloloskan diri.
Ia lari sekuat tenaga. Untunglah tidak jauh dari tempat itu adalah tempat kediaman si Kepiting. si Kepiting merupakan teman Yamyam dari dulu dan selalu baik padanya. Dengan tergopoh-gopoh ia masuk ke dalam lubang rumah si Kepiting. Di sana ia disambut dengan gembira. Lalu Yamyam menceritakan semua kejadian yang dialaminya, termasuk penghianatan si Monmon.
Mendengar hal itu akhirnya si Kepiting tidak bisa menerima perlakuan si Monmon. Ia berkata, “Mari kita beri pelajaran si Monmon yang tidak tahu arti persahabatan itu.” Lalu ia menyusun siasat untuk memperdayai si Monmon. Mereka akhirnya bersepakat akan mengundang si Monmon untuk pergi berlayar ke pulau seberang yang penuh dengan buah-buahan. Tetapi perahu yang akan mereka pakai adalah perahu buatan sendiri dari tanah liat.
Kemudian si Yamyam mengundang si Monmon untuk berlayar ke pulau seberang. Dengan rakusnya si Monmon segera menyetujui ajakan itu karena ia berpikir akan mendapatkan banyak makanan dan buah-buahan di pulau seberang. Beberapa hari berselang, mulailah perjalanan mereka. Ketika perahu sampai di tengah laut, Yamyam dan kepiting berpantun. Si Yamyam berkokok “Aku lubangi ho!!!” si Kepiting menjawab “Tunggu sampai dalam sekali!!”
Setiap kali berkata begitu maka si Yamyam mencotok-cotok perahu itu. Akhirnya perahu mereka itu pun bocor dan tenggelam. Si Kepiting dengan tangkasnya menyelam ke dasar laut, sedangkan Si Yamyam dengan mudahnya terbang ke darat. Tinggallah Si Monmon yang berteriak minta tolong karena tidak bisa berenang. Akhirnya ia pun tenggelam bersama perahu tersebut.
(Disarikan dari Abdurrauf Tarimana, dkk, “Landoke-ndoke te Manu: Kera dan Ayam,” Cerita Rakyat Daerah Sulawesi Tenggara, Jakarta: Dept. P dan K, 1978, hal. 61-62)
 (http://paskalina.wordpress.com/2008/11/06/monyet-dan-ayam/)

Nilai yang terkandung dalam dongeng tersebut memiliki nilai positif yaitu kepiting yang senantiasa membantu si yamyam untuk menyiasat monmon karena ingin memakan si yamyam.
Nilai negatifnya adalah tingkah laku monmon yang semena-mena terhadap binatang lain.

Pesan: Balas dendam bukan satu-satunya jalan untuk menyelesaikan masalah, walaupun terkadang balas dendam itu memiliki rasa kepuasaan tersendiri, tetapi selama masih ada jalan yang lebih baik daripada balas dendam, kenapa tidak?.