Kamis, 26 Maret 2015

Psikoterapi




Psikoterapi adalah suatu kegiatan tatap muka yang dilakukan oleh seorang terapis dengan pasien yang berkelanjutan dan menggunakan prinsip-prinsip psikologis dalam menangani gangguan pikiran dan perilaku yang dialami oleh pasien.

Tujuan dari dilakukannya terapi psikologis adalah sebagai berikut
1.      Membantu pasien menangani gangguan kognitif yang menghambatnya dalam berinteraksi dengan lingkungan.
2.      Membantu pasien mengungkapkan gejolak emosi negatif yang dialaminya, dan menggantinya dengan emosi-emosi yang lebih positif.
3.      Membantu pasien dalam menghilangkan tingkah laku-tingkah laku yang tidak sesuai dan bersifat negatif.
4.      Membantu pasien mengatasi hambatan dalam hubungan interpersonal pasien dengan lingkungannya sosial dan juga stres dan konflik yang dialami pasien.
5.      Terakhir hanya dapat dilakukan oleh seorang psikiater, yaitu bertujuan membantu pasien menangani masalah biologis contohnya dengan terapi elektrovulsif atau pemberian obat-obatan.

Unsur-unsur psikoterapi
1.      Peran Sosial Psikoterapis
2.      Hubungan
3.      Hak
4.      Retrospeksi
5.      Re-edukasi
6.      Rehabilitasi
7.      Resosialisasi
8.      Rekapitulasi

Perbedaan psikoterapi dan konseling adalah
Rudolf & Thompson (1983)
1.      Psikoterapi menggunakan istilah pasien sedangkan konseling menggunakan istilah klien.
2.      Psikoterapi menangani masalah-masalah yang serius sedangkan konseling yang lebih ringan. Contoh: Psikoterapi, menangani pasien yang mengalami kecanduan narkoba. Konseling, menangani siswa yang akan masuk ke jenjang perkuliahan.
3.      Psikoterapi menangani masalah kepribadian dan pengambilan keputusan sedangkan konseling menangani masalah jabatan, pendidikan, keluarga, dll. Contoh: Psikoterapi, menangani tingkah laku agresif pada seseorang. Konseling, menangani masalah dalam pola asuh keluarga.
4.      Psikoterapi bersifat menyembuhkan sedangkan konseling bersifat pencegahan. Contoh: Psikoteapi, menyebuhkan pasien yang mengalami gangguan seksual atau makan. Konseling, mencegah anak memasuki pergaulan yang salah.
5.       Psikoterapi menangani masalah medis sedangkan konseling non media dan lingkungan pendidikan.

Pendekatan yang dilakukan terhadap mental illness!
1.      Membuat diagnosis
Hal ini bisa dilakukan dengan cara mewawancarai pasien secara terbuka untuk mengetahui riwayat, status mental, gaya interpersonal, komunikasinon verbal, dan urutan serta pilihan topik yang dimunculkan pasien.
2.      Membuat perkiraan keparahan kondisi pasien
Uji psikologis diperlukan untuk mengetahui keadaan mental pasien. Contoh: Tes WAIS, MMPI, Bender Gestalt, Roschach, TAT, DAP, MMSE, dll.
3.      Memutuskan suatu tindakan awal
4.      Mengembangkan hubungan terapeutik dengan pasien
5.      Membangun pemahaman dinamika pasien
6.      Melibatkan pasien dalam psikoterapi
 
Bentuk-bentuk utama dari terapi
Terapi pencegahan atau terapi Profilaksis adalah pengobatan yang dimaksudkan untuk mencegah munculnya kondisi medis. Sebagai contoh adalah banyaknya vaksin untuk mencegah infeksi penyakit.
Terapi abortive adalah pengobatan yang dimaksudkan untuk menghentikan kondisi medis dari perkembangan lebih lanjut. Pengobatan yang dilakukan pada tanda-tanda paling awal dari munculnya penyakit, seperti gejala sakit kepala migrain, adalah sebuah terapi abortive.
Terapi supportive adalah suatu terapi yang tidak merawat atau memperbaiki kondisi yang mendasarinya, melainkan meningkatkan kenyamanan pasien.