Psikoterapi adalah suatu kegiatan tatap
muka yang dilakukan oleh seorang terapis dengan pasien yang berkelanjutan dan
menggunakan prinsip-prinsip psikologis dalam menangani gangguan pikiran dan perilaku
yang dialami oleh pasien.
Tujuan dari dilakukannya terapi psikologis adalah sebagai berikut
1.
Membantu pasien menangani gangguan
kognitif yang menghambatnya dalam berinteraksi dengan lingkungan.
2.
Membantu pasien mengungkapkan gejolak
emosi negatif yang dialaminya, dan menggantinya dengan emosi-emosi yang lebih
positif.
3.
Membantu pasien dalam menghilangkan
tingkah laku-tingkah laku yang tidak sesuai dan bersifat negatif.
4.
Membantu pasien mengatasi hambatan dalam
hubungan interpersonal pasien dengan lingkungannya sosial dan juga stres dan
konflik yang dialami pasien.
5.
Terakhir hanya dapat dilakukan oleh
seorang psikiater, yaitu bertujuan membantu pasien menangani masalah biologis
contohnya dengan terapi elektrovulsif atau pemberian obat-obatan.
Unsur-unsur psikoterapi
1.
Peran Sosial Psikoterapis
2.
Hubungan
3.
Hak
4.
Retrospeksi
5.
Re-edukasi
6.
Rehabilitasi
7.
Resosialisasi
8.
Rekapitulasi
Perbedaan
psikoterapi dan konseling adalah
Rudolf & Thompson (1983)
1.
Psikoterapi menggunakan istilah pasien
sedangkan konseling menggunakan istilah klien.
2.
Psikoterapi menangani masalah-masalah
yang serius sedangkan konseling yang lebih ringan. Contoh: Psikoterapi,
menangani pasien yang mengalami kecanduan narkoba. Konseling, menangani siswa
yang akan masuk ke jenjang perkuliahan.
3.
Psikoterapi menangani masalah
kepribadian dan pengambilan keputusan sedangkan konseling menangani masalah
jabatan, pendidikan, keluarga, dll. Contoh: Psikoterapi, menangani tingkah laku
agresif pada seseorang. Konseling, menangani masalah dalam pola asuh keluarga.
4.
Psikoterapi bersifat menyembuhkan
sedangkan konseling bersifat pencegahan. Contoh: Psikoteapi, menyebuhkan pasien
yang mengalami gangguan seksual atau makan. Konseling, mencegah anak memasuki
pergaulan yang salah.
5.
Psikoterapi
menangani masalah medis sedangkan konseling non media dan lingkungan
pendidikan.
Pendekatan yang dilakukan terhadap mental illness!
1.
Membuat diagnosis
Hal
ini bisa dilakukan dengan cara mewawancarai pasien secara terbuka untuk
mengetahui riwayat, status mental, gaya interpersonal, komunikasinon verbal,
dan urutan serta pilihan topik yang dimunculkan pasien.
2.
Membuat perkiraan keparahan kondisi
pasien
Uji
psikologis diperlukan untuk mengetahui keadaan mental pasien. Contoh: Tes WAIS,
MMPI, Bender Gestalt, Roschach, TAT, DAP, MMSE, dll.
3.
Memutuskan suatu tindakan awal
4.
Mengembangkan hubungan terapeutik dengan
pasien
5.
Membangun pemahaman dinamika pasien
6.
Melibatkan pasien dalam psikoterapi
Bentuk-bentuk utama dari terapi
Terapi pencegahan atau terapi Profilaksis adalah pengobatan yang dimaksudkan untuk mencegah munculnya kondisi medis. Sebagai contoh adalah banyaknya vaksin untuk mencegah infeksi penyakit.
Terapi
abortive adalah pengobatan yang dimaksudkan untuk menghentikan
kondisi medis dari perkembangan lebih lanjut. Pengobatan yang dilakukan pada
tanda-tanda paling awal dari munculnya penyakit, seperti gejala sakit kepala
migrain, adalah sebuah terapi abortive.
Terapi
supportive adalah suatu terapi yang tidak merawat atau
memperbaiki kondisi yang mendasarinya, melainkan meningkatkan kenyamanan
pasien.